Saturday, December 2, 2017



Terowongan Menuju Jamarat Penuh Sesat, Tanggal 10 Dzulhijjah.


Setelah aku dan rombangan meninggal musdalifah jam 03 dini hari, maka sampailah aku  di tenda Perkemahan  di Mina yang telah dtentukan.  selesai shalat subuh, aku bersama rombongan bersiap untuk melalukan perjalan menuju jamarat.  Sebenarnya jadwal untuk melakukan pelemparan bagi jamaah haji indonesia sudah ditentukan, dan dihimbau untuk tidak melempar pada saat-saat padatnya jamarat, sehingga perlu memilih waktu-waktu yang agak luang.

Namun rombongan kami kurang memahami sehingga pada saat itu tetap berangkat.  Dalam perjalanan terlihat begitu padatnya jalanan dipenuhi lautan manusia dari jamaah berbagai negara.
Kami berjalan pelan karena padatnya jalan, bahkan jarak menuju mulut terowongaan hanya sekitar 100 meter, saya beserta rombongan menempu hampir 1 jam.  Ketika jarak 50 meter dari mulut terowongan, tiba-tiba terdengar suara dari pengeras suara dengan memakai bahasa indonesia. Aku masih ingat himbauannya yaitu. Para jamaah haji dari indonesia, di himbau untuk tidak melanjutkan perjalanan masuk terowongan, karena beberapa ratus meter kedepan  terongan penuh sesat, berdiamlah diri dulu ditempat, sampai beberapa menit, hal ini dilakukan berulang-ulang. Aku perhatikan dan ternyata petugas haji  Indonesia di Posko Mina, memberitahu jamaah melalui pengeras suara, agar tidak memasuki terowongan menuju Jamarat ,karena bukan jadwalnya Indonesia dan suasana didalam terorongan, sudah sangat padat. Dalam hatiku berkata, aku salut pemeritah indonesia yang bekerja keras memberikan informasi-informasi penting demi keselamatan jamaah haji indonesia. Namun hibauan tersebut banyak juga jamaah haji indonesia yang nekad untuk melanjutkan perjalannannya

Hanya, dengan melalui terowongan itu, jemaah akan menempuh jarak yang lebih jauh, yakni mencapai 3 kilometer. Dan kalau diperhatikan terlihat bahwa,
1.    Jalan untuk menuju ke Jamarat, dibuat dua jalur yang terpisah. Jadi jalan pergi ke jamarat dan jalan pulang dari jamarat dengan terowongan yang berbeda.
2.    Didalam terowongan disediakan fasilitas eskalator. Jadi untuk yang manula atau sakit, bisa menggunakan fasilitas ini,  tidak  perlu capek berjalan kaki,Karena eskalatornya dmulai  mulut terowongan sampai ke ujungnya. Paling jalan beberapa puluh meter saja sebelum ke terowongan eskalator selanjutnya.
        didalam terowongan rasanya sejuk dan banyak angin.  Karena disepanjang terowongan ada banyak blower raksasa yang menyemprotkan angin bercampur air. Saking kencangnya blower, ketika berjalan, kita seperti didorong maju ke depan oleh angin..
4.    Disepanjang terowongan dan tempat melempar jamarat h itu banyak laskar yang mengatur dan menjaga keamanan.
Di dalam terowongan, mayoritas jamaah berasal dari ,Asia selatan seperti India, Bangladesh, dan Pakistan, ditambah jamaah haji dari Turki.  Banyak juga  jamaah haji dari Indonesia. Semua dengan Tujuan yang sama yaitu, melempar Jamrah Aqabah sebanyak 7 kali lontaran, kemudian memotong rambut atau bercukur, yang disebut dengan Tahallul awal.  untuk selanjutnya dapat melepaskan pakaian ihramnya, saat sampai di tenda perkemahan

0 comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

Copyright © 2013. HAJI DAN UMRAH - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger