Friday, November 10, 2017



Ir. H. Pangerang, MP


Gunung Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut dengan panjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung ini adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah. Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah.. Umat Islam cukup mengenal nama Jabal Uhud karena di lembah gunung inilah pernah terjadi perang besar antara umat Islam sebanyak 700 orang melawan  tentara Quraisy sebanyak 3000 oraang. Perang yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud.
Dikisahkan bahwa dalam pertempuran tersebut yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara lain Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 H. Waktu kaum musyrikin Makkah sampai di perbatasan Madinah, umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak para sahabat mengusulkan agar umat Islam menyongsong kedatangan musuh di luar kota Madinah. Usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad SAW.


Nabi Muhammad SAW menempatkan beberapa orang pemanah di atas gunung Uhud, dibawah pimpinan Mash’ab bin Umair untuk mengadakan serangan-serangan bilamana kaum musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam.
Dalam perang yang dasyat itu berlangsung akhirnya umat Islamlah yang mendapat kemenangan gemilang, para pemanah umat Islam yang ditempatkan di atas gunung Uhud, setelah melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh para musuh ada beberapa di antara mereka yang menginggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang itu padahal Nabi Muhammad SAW sudah memberikan instruksi agar tidak meninggalkan pos meski terjadi sesuatu apapun itu.
Adanya pengosongan pos oleh pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum dia masuk agama Islam) dia adalah seorang ahli strategi yang memimpin tentara berkuda, menggerakkan para tentaranya kembali untuk menyerang kembali sehingga umat Islam mengalami kekalahan yang jumlahnya tidak sedikit yaitu sampai 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada, di antaranya yaitu paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang diberi gelar dengan sebutan Singa Allah dan Rasul-Nya.
Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW semuanya gugur karena badannya sudah dipenuhi banyak anak panah. setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri dan kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang telah gugur dapat dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur ada beberapa syuhada. Masjid itu diberi nama Masjid Sayyidusy Syuhada Hamzah bin Abdul Muththalib. 

Do'a Salam kepada Sayyidina Hamzah Radhiyallahu`anhu. dan Mush’ab ibn Umair Radhiyallahu`anhu. di Uhud
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عَمَّ النَّبِيِّ سَيِّدِنَا حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ المُطَّلِبِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَسَدَ اللهِ وَأَسَدَ رَسُوْلِ اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ الشُّهَدَاءِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مُصْعَبَ بْنِ عُمَيْرٍ، يَا قَاعِدَ الْمُخْتَارِ. يَا مَنْ أَثْبَتَ قَدَمَيْهِ عَلَى الرِّمَاهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِينُ.

Artinya. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai paman Nabi Sayyidina Hamzah bin Abdul Muttalib. Mudah-mudahan sejahtera atas-Mu wahai singa Allah dan singa Rasulullah. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai penghulu syuhada. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai Mush’ab bin Umair wahai pahlawan pilihan, yang meneguhkan kedua kakinya diatas bukit Ar-Rimah sampai ia gugur.

 Do'a Salam kepada para syuhada di Uhud

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا شُهَدَاءَ أُحُدٍ اَللَّهُمَّ اجْزِهِمْ عَنِ الْإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ أَفْضَلَ الْجَزَاءِ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ وَأَكْرِمْ مَقاَمَهُمْ بِفَضْلِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
 Artinya. Mudah-mudahan salam sejahtera atasmu wahai para syuhada Uhud.  Ya Allah, berilah mereka semua ganjaran karena Islam dan para pemeluknya dengan ganjaran yang paling utama dan tinggikanlah derajat mereka dan muliakan kedudukan mereka dengan keagungan-Mu dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Pemurah.
Komplek pemakaman terlihat begitu sederhana tidak mewah. Di sekelilingnya pun diberi pagar yang berjeruji yang memiliki tinggi sekitar 3 m.
Di area pemakaman terlihat bebatuan yang berwarna hitam dan membentuk kotak yang cukup besar sebagai tanda makam Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Jahsyi, juga merupakan sepupunya dari Nabi Muhammad SAW. Sementara itu makam para syuhada yang lainnya tidak terlihat ada tandanya dan jejaknya.
Peziarah bisa bebas melihat ke area dalam pemakaman para syuhada. Namun tetap ada aturan yang berlaku yang harus di taati pada saat berziarah. Aturannya ada dan sudah tertulis dalam
Sebelum pulang dari Jabal Uhud pengunjung bisa mampir dahulu ke area sekitar itu yang penuh dengan para pedagang suvenir serta makanan khas asal Arab. Beraneka ragam jenis suvenir yang ada antara lain perhiasan, tasbih, peci hingga berbagai macam jenis kurma.

0 comments:

Post a Comment

Followers

Popular Posts

Copyright © 2013. HAJI DAN UMRAH - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger