Ir. H. Pangerang, MP
Gunung
Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat
laut dengan panjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer. Gunung ini
adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah. Letaknya kurang lebih 5 km
dari pusat kota Madinah.. Umat Islam cukup mengenal nama Jabal Uhud karena di
lembah gunung inilah pernah terjadi perang besar antara umat Islam sebanyak 700
orang melawan tentara Quraisy sebanyak
3000 oraang. Perang yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi
itu terkenal dengan nama Perang Uhud.
Dikisahkan
bahwa dalam pertempuran tersebut yang gugur sampai 70 orang syuhada, antara
lain Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Perang Uhud terjadi
pada tahun ke-3 H. Waktu kaum musyrikin Makkah sampai di perbatasan Madinah,
umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabat yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW. Banyak para sahabat mengusulkan agar umat Islam menyongsong
kedatangan musuh di luar kota Madinah. Usul ini akhirnya disetujui oleh Nabi
Muhammad SAW.
Nabi
Muhammad SAW menempatkan beberapa orang pemanah di atas gunung Uhud, dibawah
pimpinan Mash’ab bin Umair untuk mengadakan serangan-serangan bilamana kaum
musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam.
Dalam
perang yang dasyat itu berlangsung akhirnya umat Islamlah yang mendapat kemenangan
gemilang, para pemanah umat Islam yang ditempatkan di atas gunung Uhud, setelah
melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh para musuh ada beberapa di antara
mereka yang menginggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang itu padahal
Nabi Muhammad SAW sudah memberikan instruksi agar tidak meninggalkan pos meski
terjadi sesuatu apapun itu.
Adanya
pengosongan pos oleh pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum
dia masuk agama Islam) dia adalah seorang ahli strategi yang memimpin tentara
berkuda, menggerakkan para tentaranya kembali untuk menyerang kembali sehingga
umat Islam mengalami kekalahan yang jumlahnya tidak sedikit yaitu sampai 70
orang sahabat gugur sebagai syuhada, di antaranya yaitu paman Nabi, Hamzah bin
Abdul Muththalib, yang diberi gelar dengan sebutan Singa Allah dan Rasul-Nya.
Nabi
Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka dan
sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW semuanya gugur karena
badannya sudah dipenuhi banyak anak panah. setelah perang usai dan kaum
musyrikin mengundurkan diri dan kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW
memerintahkan agar mereka yang telah gugur dapat dimakamkan di tempat mereka
roboh, sehingga ada satu liang kubur ada beberapa syuhada. Masjid itu diberi
nama Masjid Sayyidusy Syuhada Hamzah bin Abdul Muththalib.
Do'a
Salam kepada Sayyidina Hamzah Radhiyallahu`anhu. dan Mush’ab ibn Umair Radhiyallahu`anhu. di Uhud
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا عَمَّ النَّبِيِّ سَيِّدِنَا حَمْزَةَ
بْنِ عَبْدِ المُطَّلِبِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا أَسَدَ اللهِ وَأَسَدَ رَسُوْلِ
اللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ الشُّهَدَاءِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مُصْعَبَ
بْنِ عُمَيْرٍ، يَا قَاعِدَ الْمُخْتَارِ. يَا مَنْ أَثْبَتَ قَدَمَيْهِ عَلَى الرِّمَاهِ
حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِينُ.
Artinya.
Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai paman Nabi Sayyidina Hamzah bin Abdul
Muttalib. Mudah-mudahan sejahtera atas-Mu wahai singa Allah dan singa
Rasulullah. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai penghulu syuhada.
Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai Mush’ab bin Umair wahai pahlawan pilihan,
yang meneguhkan kedua kakinya diatas bukit Ar-Rimah sampai ia gugur.
Do'a Salam kepada para syuhada di Uhud
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا شُهَدَاءَ أُحُدٍ
اَللَّهُمَّ اجْزِهِمْ عَنِ الْإِسْلاَمِ وَأَهْلِهِ أَفْضَلَ الْجَزَاءِ، وَارْفَعْ
دَرَجَاتِهِمْ وَأَكْرِمْ مَقاَمَهُمْ بِفَضْلِكَ وَكَرَمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
Artinya.
Mudah-mudahan salam sejahtera atasmu wahai para syuhada Uhud. Ya Allah, berilah mereka semua ganjaran
karena Islam dan para pemeluknya dengan ganjaran yang paling utama dan
tinggikanlah derajat mereka dan muliakan kedudukan mereka dengan keagungan-Mu
dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Pemurah.
Komplek
pemakaman terlihat begitu sederhana tidak mewah. Di sekelilingnya pun diberi
pagar yang berjeruji yang memiliki tinggi sekitar 3 m.
Di
area pemakaman terlihat bebatuan yang berwarna hitam dan membentuk kotak yang
cukup besar sebagai tanda makam Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin
Jahsyi, juga merupakan sepupunya dari Nabi Muhammad SAW. Sementara itu makam
para syuhada yang lainnya tidak terlihat ada tandanya dan jejaknya.
Peziarah
bisa bebas melihat ke area dalam pemakaman para syuhada. Namun tetap ada aturan
yang berlaku yang harus di taati pada saat berziarah. Aturannya ada dan sudah
tertulis dalam
Sebelum
pulang dari Jabal Uhud pengunjung bisa mampir dahulu ke area sekitar itu yang
penuh dengan para pedagang suvenir serta makanan khas asal Arab. Beraneka ragam
jenis suvenir yang ada antara lain perhiasan, tasbih, peci hingga berbagai
macam jenis kurma.
0 comments:
Post a Comment