MABÎT DI
MUZDALIFAH
Setelah wukuf di Arafah, ketika hari mulai sore saat
matahari tenggelam pada tanggal 9 Dzulhijah, jemaah haji secara keseluruhan
bergerak menuju ke Muzdalifah untuk bermalam atau mabit. Bergerak dalam
talbiyah dan dzikir kepada Allah. Mabit di Muzdalifah artinya barmalam atau
berhenti sejenak atau menginap di Muzdalifah pada malam 10 Dzul Hijjah selepas
wukuf di Arofah.
Firman Allah dalam S. Al-Baqarah ayat 198 yang artinya.
Jika kamu telah selesai dari Arafah, maka berzikirlah
kepada Allah di Masy’aril Haram (Muzdalifah).”
Mabit di Muzdalifah hukumnya wajib, kecuali bagi seseorang yang mendapat udzur,
misalnya: bertugas melayani jama'ah, sakit, merawat orang sakit, menjaga harta
dan lainnya. Di Muzdalifah jemaah Haji melakukan mabit atau wukuf,
minimal telah melewati tengah malam, yang lebih utama mabit
dilakukan sampai selesai shalat Subuh sebelum berangkat ke Mina untuk melakukan
Jumrah Aqabah.
Amalan
yang dilakukan di Muzdalifah adalah shalat maghrib dan isya dengan menjamak
serta dzikir. Disini digunakan pula kesempatan untuk mengambil batu kerikil
guna persiapan melempar jumrah di Mina
Maka
jika hendak mengambil kerikil untuk melaksanakan jumrah aqabah, jamaah haji
cukup mengambil tujuh batu kerikil saja, karena untuk melontar jumrah pada
hari-hari Tasyrik boleh diambil di Mina. Tetapi
Boleh juga diambil di Muzdalifah
sebanyak yang diperlukan yaitu 49 butir kerikil bagi yang nafar awal atau 70
butir bagi yang akan nafar tsani.
Mabit
tahap kedua, dilaksanakan di Mina selama dua hari (tanggal 11 dan 12
Dzulhijjah) bagi yang mengambil Nafar Awal, dan selama tiga hari (11,12, dan 13
Dzulhijjah) bagi yang mengambil Nafar Akhir atau Nafar Tsani.
Yang
dimaksud Nafar Awal adalah apabila jama'ah meninggalkan Mina pada tanggal 12
Dzulhijjah, dan disebut nafar awal karena jama'ah lebih awal meninggalkan Mina
kembali ke Makkah dan hanya melontar tiga hari. Adapun yang dimaksud dengan
Nafar Akhir atau Nafar Tsani adalah apabila jama'ah melempar jamrah selama
empat hari (tanggal 10, 11, 12. dan 13 Dzulhijjah) dan menginap di Mina selama
tiga hari (11,12, dan 13 Dzulhijjah).