Masjid Ghamamah (Masjid Mendung, atau Awan Tebal)
Dari riwayat lain dikatakan “pada
suatu ketika Rasulullah khutbah Idul Fitri terlalu panjang, sehingga para
jamaah gelisah karena terik matahari, datanglah mendung, atau awan tebal, yang
menutupi matahari hingga acara selesai”. Untuk mengingatkan acara ini
dibangunlah sebuah masjid yang diberi nama Masjid Ghamamah yang berarti awan
atau mendung.
Masjid ini berbentuk persegi
panjang, terdiri dari dua bagian: pintu masuk, dan tempat salat, pintu masuk
berbentuk persegi panjang dengan panjang 26 meter, dan lebar 4 meter, serta
memiliki 5 kubah berbentuk lingkaran. Tempat salatnya memiliki luas dengan
panjang 30 meter, dan lebar 15 meter, serta memiliki 6 kubah berbentuk
lingkaran, dan kubah terbesar terdapat pada bagian atas mihrab.
Masjid Al-Ghamamah dibangun pada
masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz di Madinah. Kemudian direnovasi oleh
Sultan Mamalik, Hasan bin Muhammad Qalawun Ash-Shalihi tahun 761 H. Pada masa
Sultan Inal (tahun 861 H), dilakukan perbaikan-perbaikan. Setelah itu, Sultan
Abdul Majid I, melakukan renovasi secara sempurna hingga masa kini, selain perbaikan-perbaikan
yang dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid dan Pemerintahan Arab Saudi.
Sekarang Masjid Al-Ghamamah
banyak dikunjungi baik dari jamaah Haji maupun Jamaah Umrah.
0 comments:
Post a Comment